Mengenai Saya

Foto saya
Yogyakarta, D.I. Yogyakarta, Indonesia

Sabtu, 06 Oktober 2012

Audit.Resiko Audit dan Risiko Fraud


Bab 9, Resiko Audit dan Resiko terhadap Kecurangan

§  RISIKO AUDIT
Membuat keputusan mengenai resiko audit merupakan salah satu langkah kunci yang terlibat dalam melaksanakan audit. Konsep resiko audit adalah penting sebagai dasar untuk mengekspresikan konsep keyakinan yang memadai.

Model Risiko Audit
Konsep risiko audit terutama penting saat auditor mempertimbangkan tingkat yang tepat untuk resiko deteksi ketika merencanakan prosedur audit untuk mengaudit suatu asersi. Semakin rendah penilaian risiko bawaan dan risiko pengendalian, semakin tinggi tingkat yang dapat diterima untuk risiko deteksi.

Ilustrasi model risiko audit
Mengekspresikan hubungan antara komponen-komponen risiko audit :
                                 AR = IR x CR x DR

Ketika model risiko audit digunakan dalam tahap perencanaan untuk menentukan risiko deteksi yang direncanakan atas suatu asersi, CR seringkali didasarkan pada tingkat risiko pengendalian yang direncanakan auditor untuk dinilai.

Matriks komponen risiko
Studi mengenai matriks ini menunjukkan bahwa hal tersebut konsisten dengan model risiko audit, yaitu bahwa tingkat risiko deteksi yang dapat diterima berhubungan secara terbalik dengan penilaian risiko bawaan, pengendalian, dan risiko prosedur analitis.

Menilai komponen risiko audit
Ø Risiko Bawaan
Adalah kerentanan suatu asersi terhadap salh saji material, dengan mengasumsikan tidak terdapat pengendalian.
Penilaian risiko bawaan memerlukan pertimbangan mengenai hal-hal yang mungkin memiliki dampak yang mendalam terhadap asersi-asersi untuk semua atau banyak akun dan hal-hal yang hanya berkaitan dengan asersi spesifik untuk setiap akun spesifik.
Contoh hal-hal yang mungkin memiliki dampak mendalam :
-     Profitabilitas dari entitas secara reatif terhadap industry
-     Sensitivitas dari hasil operasi terhadap factor-faktor ekonomi
-     Masalah going concern seperti kurangnya modal kerja
-     Perputaran manajemen, reputasi manajemen, dan keahlian akuntansi

Hal-hal yang mungkin hanya berkaitan dengan akun-akun spesifik termasuk :
-     Akun akun atau transakasi yang sulit untuk diaudit
-     Masalah akuntansi yang sulit atau diperdebatkan
-     Kerentanan terhadap penyalahgunaan

Risiko bawaan muncul secara independen dari audit laporan keuangan. Oleh karena itu, auditor tidak dapat mengubah tingkat actual dari risiko bawaan. Akan tetapi, auditor dapat mengubah tingkat risiko bawaan yang dinilai. Prosedur yang dilaksanakan untuk mendukung penilaian risiko bawaan biasanya serupa dengan memperoleh pemahaman mengenai bisnis dan industry.

Ø Risiko Pengendalian
Adalah risiko bahwa salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak akan dapat dicegah atau dideteksi dengan tepat waktu oleh pengendalian intern entitas. Suatu fungsi dari efektivitas pengendalian intern klien.
Auditor dapat memvariasikan tingkat risiko pengendalian yang dinilainya dengan memodifikasi :
-     Prosedur-prosedur yang digunakan untuk memperoleh suatu pemahaman tentang struktur pengendalian intern yang berhubungan dengan asersi
-     Prosedur-prosedur yang digunakan untuk melaksanakan pengujian pengendalian.


§  Risiko Bawaan, Risiko Pengendalian, dan Risiko Kecurangan
Auditor memiliki suatu tanggung jawab untuk menyediakan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material, baik itu kekeliruan atau kecurangan.
Auditor terutama menaruh perhatian terhadap kecurangan karena berhubungan dengan salah saji dalam laporan keuangan. Dua jenis salah saji yang relevan dengan pertimbangan auditor mengenai kecurangan dalam suatu audit laporan keuangan adalah salah saji yang muncul dari pelaporan keuangan yang curang dan salah saji yang muncul dari penyalahgunaan aktiva.
SAS 82 mendeskripsikan 2 jenis salah saji sebagai berikut :

Salah saji yang muncul dari pelaporan keuangan yang curang merupakan salah saji yang disengaja atau penghilangan suatu jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk menipu para pemakai laporan keuangan. Pelaporan keuangan yang curang mungkin akan melibatkan tindakan-tindakan sebagai berikut:
·   Manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen-dokumen pendukung yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan
·   Interpretasi yang salah dalam, atau penghilangan yang disenagaja dari kejadian-kejadian, transaksi-transaksi, atau informasi signifikan lainnya dalam laporan keuangan
·   Penerapan yang salah secara sengaja dari prinsip-prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.
Salah saji yang muncul akibat penyalahgunaan aktiva termasuk pencurian atas aktiva entitas dimana dampak pencurin tersebut menyebabkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penyalahgunaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk penyelundupan penerimaan, pencurian aktiva, atau menyebabkan suatu entitas untuk membayar barang atau jasa yang tidak diterima. Penyalahgunaan aktiva apat dilakukan secara bersamaan dengan pembuatan catatan-catatan atau dokumen-dokumen palsu atau menyesatkan dan mungkin akan melibatkan satu atau lebih individu baik itu manajemen, karyawan, atau pihak ketiga.

Pertimbangan mengenai meningkatnya risiko salah saji laporan keuangan akibat kecurangan dapat mempengaruhi pertimbangan professional auditor melalui cara :
-     Tim audit dapat dipilih dengan suatu cara yang memastikan bahwa pengetahuan, keahlian, dan kemampuan personel
-     Tim audit dapat melaksanakan audit dengan memperjelas tingkat skeptisme professional
-     Auditor dapat memutuskan untuk mempertimbangkan lebih lanjut pemilihan dan penerapan manajemen
-     Kemampuan auditor untuk menilai risiko pengendalian di bawah maksimum dapat dikurangi dan auditor harus peka terhadap kemampuan manajemen untuk mengesampingkan pengendalian

Ø Risiko Deteksi
Adalah risiko bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah saji material yang ada dalam suatu asersi. Risiko prosedur analitis dan risiko pengujian terinci merupakan fungsi dari efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. Penggunaan prosedur audit yang lebih efektif akan menghasilkan suatu risiko deteksi yang lebih rendah daripada prosedur audit yang tidak efektif.
Dalam menentukan risiko deteksi auditor juga harus mempertimbangkan kemungkinan akan membuat suatu kekeliruan, seperti salah menerapkan prosedur audit atau salah menginterpretasikan bukti yang diperoleh. Aspek-aspek dari risiko deteksi tersebut dapat dikurangi melalui perencanaan yang cukup dan pengawasan yang tepat dan mengacu pada standar pengendalian intern.

 §  RISIKO AUDIT PADA TINGKAT LAPORAN KEUANGAN DAN TINGKAT SALDO AKUN
Secara umum, tingkat yang sama diterapkan pada setiap saldo akun dan semua asersi yang berkaitan. Saat ini, jika seorang auditor akan menggunakan tingkat risiko audit yang berbeda untuk akun-akun dan asersi-asersi yang berbeda,tidak akan ada suatu cara yang berlaku secara umum untuk mengkombinasikan hasil-hasil tersebut dalam menentukan tingkat risiko audit keseluruhan yang dicapai untuk laporan keuangan secara keseluruhan.
Penilaian tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian serta tingkat komponen-komponen risiko deteksi yang dapat diterima, bervariasi untuk setiap akun dan asersi.

1 komentar:

  1. Assalamualaikum

    Izin copy ya buat bahan kuliah

    terima kasih

    BalasHapus