Bab 9, Resiko Audit dan Resiko
terhadap Kecurangan
§ RISIKO AUDIT
Membuat
keputusan mengenai resiko audit merupakan salah satu langkah kunci yang
terlibat dalam melaksanakan audit. Konsep resiko audit adalah penting sebagai
dasar untuk mengekspresikan konsep keyakinan yang memadai.
Model
Risiko Audit
Konsep risiko
audit terutama penting saat auditor mempertimbangkan tingkat yang tepat untuk
resiko deteksi ketika merencanakan prosedur audit untuk mengaudit suatu asersi.
Semakin rendah penilaian risiko bawaan dan risiko pengendalian, semakin tinggi
tingkat yang dapat diterima untuk risiko deteksi.
Ilustrasi
model risiko audit
Mengekspresikan
hubungan antara komponen-komponen risiko audit :
AR = IR x CR x
DR
Ketika model
risiko audit digunakan dalam tahap perencanaan untuk menentukan risiko deteksi
yang direncanakan atas suatu asersi, CR seringkali didasarkan pada tingkat
risiko pengendalian yang direncanakan auditor untuk dinilai.
Matriks
komponen risiko
Studi mengenai
matriks ini menunjukkan bahwa hal tersebut konsisten dengan model risiko audit,
yaitu bahwa tingkat risiko deteksi yang dapat diterima berhubungan secara
terbalik dengan penilaian risiko bawaan, pengendalian, dan risiko prosedur
analitis.
Menilai
komponen risiko audit
Ø Risiko Bawaan
Adalah kerentanan suatu asersi terhadap salh saji
material, dengan mengasumsikan tidak terdapat pengendalian.
Penilaian risiko bawaan memerlukan pertimbangan
mengenai hal-hal yang mungkin memiliki dampak yang mendalam terhadap
asersi-asersi untuk semua atau banyak akun dan hal-hal yang hanya berkaitan
dengan asersi spesifik untuk setiap akun spesifik.
Contoh hal-hal yang mungkin memiliki dampak mendalam
:
-
Profitabilitas dari entitas secara
reatif terhadap industry
-
Sensitivitas dari hasil operasi terhadap
factor-faktor ekonomi
-
Masalah going concern seperti kurangnya
modal kerja
-
Perputaran manajemen, reputasi
manajemen, dan keahlian akuntansi
Hal-hal yang mungkin hanya
berkaitan dengan akun-akun spesifik termasuk :
- Akun
akun atau transakasi yang sulit untuk diaudit
- Masalah
akuntansi yang sulit atau diperdebatkan
- Kerentanan
terhadap penyalahgunaan
Risiko bawaan muncul secara
independen dari audit laporan keuangan. Oleh karena itu, auditor tidak dapat
mengubah tingkat actual dari risiko bawaan. Akan tetapi, auditor dapat mengubah
tingkat risiko bawaan yang dinilai. Prosedur yang dilaksanakan untuk mendukung
penilaian risiko bawaan biasanya serupa dengan memperoleh pemahaman mengenai
bisnis dan industry.
Ø
Risiko
Pengendalian
Adalah risiko bahwa salah saji
material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak akan dapat dicegah atau
dideteksi dengan tepat waktu oleh pengendalian intern entitas. Suatu fungsi
dari efektivitas pengendalian intern klien.
Auditor dapat memvariasikan tingkat
risiko pengendalian yang dinilainya dengan memodifikasi :
- Prosedur-prosedur
yang digunakan untuk memperoleh suatu pemahaman tentang struktur pengendalian
intern yang berhubungan dengan asersi
- Prosedur-prosedur
yang digunakan untuk melaksanakan pengujian pengendalian.
§
Risiko
Bawaan, Risiko Pengendalian, dan Risiko Kecurangan
Auditor
memiliki suatu tanggung jawab untuk menyediakan keyakinan yang memadai bahwa
laporan keuangan bebas dari salah saji yang material, baik itu kekeliruan atau
kecurangan.
Auditor
terutama menaruh perhatian terhadap kecurangan karena berhubungan dengan salah
saji dalam laporan keuangan. Dua jenis salah saji yang relevan dengan
pertimbangan auditor mengenai kecurangan dalam suatu audit laporan keuangan
adalah salah saji yang muncul dari pelaporan keuangan yang curang dan salah
saji yang muncul dari penyalahgunaan aktiva.
SAS
82 mendeskripsikan 2 jenis salah saji sebagai berikut :
Salah saji yang
muncul dari pelaporan keuangan yang curang merupakan salah saji yang disengaja
atau penghilangan suatu jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk
menipu para pemakai laporan keuangan. Pelaporan keuangan yang curang mungkin
akan melibatkan tindakan-tindakan sebagai berikut:
·
Manipulasi,
pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen-dokumen pendukung yang
digunakan dalam menyusun laporan keuangan
·
Interpretasi
yang salah dalam, atau penghilangan yang disenagaja dari kejadian-kejadian,
transaksi-transaksi, atau informasi signifikan lainnya dalam laporan keuangan
·
Penerapan
yang salah secara sengaja dari prinsip-prinsip akuntansi yang berkaitan dengan
jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.
Salah saji yang
muncul akibat penyalahgunaan aktiva termasuk pencurian atas aktiva entitas
dimana dampak pencurin tersebut menyebabkan laporan keuangan tidak disajikan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penyalahgunaan dapat
dilakukan dengan berbagai cara, termasuk penyelundupan penerimaan, pencurian
aktiva, atau menyebabkan suatu entitas untuk membayar barang atau jasa yang
tidak diterima. Penyalahgunaan aktiva apat dilakukan secara bersamaan dengan
pembuatan catatan-catatan atau dokumen-dokumen palsu atau menyesatkan dan
mungkin akan melibatkan satu atau lebih individu baik itu manajemen, karyawan,
atau pihak ketiga.
Pertimbangan
mengenai meningkatnya risiko salah saji laporan keuangan akibat kecurangan
dapat mempengaruhi pertimbangan professional auditor melalui cara :
- Tim
audit dapat dipilih dengan suatu cara yang memastikan bahwa pengetahuan,
keahlian, dan kemampuan personel
- Tim
audit dapat melaksanakan audit dengan memperjelas tingkat skeptisme
professional
- Auditor
dapat memutuskan untuk mempertimbangkan lebih lanjut pemilihan dan penerapan
manajemen
- Kemampuan
auditor untuk menilai risiko pengendalian di bawah maksimum dapat dikurangi dan
auditor harus peka terhadap kemampuan manajemen untuk mengesampingkan
pengendalian
Ø
Risiko
Deteksi
Adalah risiko bahwa auditor tidak akan
mendeteksi salah saji material yang ada dalam suatu asersi. Risiko prosedur
analitis dan risiko pengujian terinci merupakan fungsi dari efektivitas
prosedur audit dan penerapannya oleh auditor. Penggunaan prosedur audit yang
lebih efektif akan menghasilkan suatu risiko deteksi yang lebih rendah daripada
prosedur audit yang tidak efektif.
Dalam menentukan risiko deteksi auditor
juga harus mempertimbangkan kemungkinan akan membuat suatu kekeliruan, seperti
salah menerapkan prosedur audit atau salah menginterpretasikan bukti yang
diperoleh. Aspek-aspek dari risiko deteksi tersebut dapat dikurangi melalui
perencanaan yang cukup dan pengawasan yang tepat dan mengacu pada standar
pengendalian intern.
§
RISIKO
AUDIT PADA TINGKAT LAPORAN KEUANGAN DAN TINGKAT SALDO AKUN
Secara
umum, tingkat yang sama diterapkan pada setiap saldo akun dan semua asersi yang
berkaitan. Saat ini, jika seorang auditor akan menggunakan tingkat risiko audit
yang berbeda untuk akun-akun dan asersi-asersi yang berbeda,tidak akan ada
suatu cara yang berlaku secara umum untuk mengkombinasikan hasil-hasil tersebut
dalam menentukan tingkat risiko audit keseluruhan yang dicapai untuk laporan
keuangan secara keseluruhan.
Penilaian
tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian serta tingkat komponen-komponen
risiko deteksi yang dapat diterima, bervariasi untuk setiap akun dan asersi.
Assalamualaikum
BalasHapusIzin copy ya buat bahan kuliah
terima kasih