Mengenai Saya

Foto saya
Yogyakarta, D.I. Yogyakarta, Indonesia

Sabtu, 06 Oktober 2012

Audit. Siklus Pengeluaran

AUDIT SIKLUS PENGELUARAN

Pegertian
Siklus Pengeluaran ialah kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa dari entitas-entitas lain dan pelunasan kewajiban-kewajiban yang berkaitan.

Tujuan
Ialah untuk menukar kas dengan barang dan jasa yang diperlukan oleh perusahaan. Tujuan ini dapat diuraikan lagi menjadi :
  1. Menjamin bahwa barang yang dibeli benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan.
  2. Manjamin bahwa barang yang diterima sesuai dengan yang dipesan dan barang dalam kondisi yang baik.
  3. Malindungi barang sampai saat digunakan.
  4. Menentukan bahwa faktur pembelian barang dan jasa sudah benar dan sah.
  5. Mencatat dan mengklasifikasi biaya dengan teliti dan secepatnya.
  6. Membukukan kewajiban (utang) dan pembayaran kas ke rekening pemasok di buku besar utang dagang.
  7. Menjamin bahwa semua pembayaran sudah melalui otorisasi.
  8. Mencatat dengan mengklasifikasi pembayaran kas dengan teliti dan segera.
  9. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan pengadaan barang dan jasa.
Perencanaan Audit
            Ialah suatu kegiatan yang dilakukan oleh auditor dalam palaksanaanya dalam :
  1. Pemahaman tentang Bisnis dan Industri Klien
Auditor harus mempertimbangkan bisnis klien, kekuatan pasar eksternal yang mempengaruhi siklus pengeluaran perusahaan. Karena setiap perusahaan memiliki kekuatan pasar yang berbeda, sehingga membuat permintaan arus kas berbeda juga.
  1. Resiko Inhern
Auditor harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi asersi-asersi diseluruh laporan keuangan serta factor-faktor yang hanya berkaitan dengan asersi spasifik dalam siklus pengeluaran.
  1. Resiko Prosedur Analitis
Pengujian analitis merupakan hal yang efektif dalam mengidentifikasi akun-akun siklus pengeluaran yang mengandung salah saji. Resiko prosedur analitis merupakan resiko deteksi bahwa prosedur tersebut akan gagal dalam mendeteksi kekeliruan dan kesalahan pengujian.
  1. Matrealitas
Materialitas mendasari penerapan standar auditing, yang berkaitan dengan penerapan standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Pada PSA No. 25, Resiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit menyatakan auditor harus mempertimbangkan materialitas dalam :
a)      Merencanakan audit dan merancang prosedur audit,
b)      Mengevaluasi laporan keuangan secara keseluruhan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
  1. Mempertimbangkan komponen Pengendalian Internal
Auditor wajib memahami pengendalian internal yang berlaku pada siklus pengeluaran yang mencakup lima komponen, yaitu:
a)      Lingkungan Pengendalian
b)      Penilaian Risiko
c)      Informasi dan Komunikasi
d)     Aktivitas Pengendalian
e)      Pemantauan


Organisasi Pelaksana
Siklus pengeluaran melibatkan 2 departemen yaitu :
  1. Departemen Keuangan
  2. Departeman  Pembelian
Masing-masing departemen terdiri beberapa bagian yang saling berhubungan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiF9Hf68pwD2zACoEWIB5A89FP3eBE_j_hqDS99CNcST94PmlYCArTrIQ1-RfCGfuLLie1rLgcbyJlBh80sEexTMv6-2BBjSW0YI-OWeg65Ws_evy5eJ_dsN3Ooe0ebIJc6inuh5lTbtE/s320/audit.png


Dokumen Input
  1. Formulir permintaan pembelian
Adanya pembelian dimulai dengan diterbitkannya formulir permintaan pembelian.
  1. Formulir pesanan pembelian
Formulir ini digunakan untuk memesan atau membeli barang dari pemasok.
  1. Laporan penerimaan barang
Dokumen ini digunakan untuk mencatata penerimaan barang,terutama yang dipesan oleh perusahaan.
  1. Faktur penjualan
Setelah perusahaan menyerahkan formulir pemesanan pembelian kepada pemasok, pemasok akan mengirim barang disertai dengan fakrut penjualan.
  1. Voucher pembayaran
Digunakan jika perusahaan sering menerima beberapa faktur penjualan sekaligus dari satu pemasok.
  1. Voucher cek
  Voucher ialah dokumen yang menyertai cek.
  1. Dokumen lain
Permintaan penawaran ialah dokumen yang digunakan oleh perusahaan untuk  meminta penawaran harga barang atau jasa kepada pemasok. Memo debit digunakan untuk mengembalikan barang yang dibeli ( misalnya karena kelebihan, tidak sesuai dengan pesanan, atau barang rusak )

Pemrosesan
1.   Sistem manual
Pemrosesan data tanpa menggunakan komputer.
2.   Sistem komputerisasi
Pemrosesan data dengan menggunakan komputer.

 Out put
·         Data base. Yang terdiri dari
1.  File induk pemasok : file ini berisi data pemasok.
2.  File induk utang : file ini berisi kode pemasok dan saldo utang.
3.  File induk persediaan : file ini berisi data lengkap untuk setiap barang yang dijual dan dibeli oleh perusahaan.
4.  File pesanan pembelian aktif : file ini berisi data pembelian barang yang belum dikirim oleh pemasok dan belum di buat faktur tagihannya.
5.  File transaksi pembelian : file ini digunakan untuk mensahkan transaksi pembelian, baik tunai maupun kredit.
6.  File lain yang masih dapat digunakan antara lain : file khusus penerimaan barang dan memo debit

·         Laporan.  Terdiri dari
1.      Laporan operasional
2.      Tampilan layar
3.      Laporan manajemen
4.      Analisis pembelian


Pengujian Pengandalian
Pengujian dilakukan  untuk mengetahui seberapa efektifkah dalam penilaian risiko pengendalian. Dalam hal ini auditor harus mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi kemungkinan salah saji di dalam asersi-asersi laporan keuangan karena pada beberapa kasus, auditor tidak merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat rendah. Sehingga dibutuhkan pemahaman tentang aktivitas pengendalian tambahan pada kelima komponen pengendalaian internal dan melakukan pengujian tambahan atas pengendalian tersebut antara lain :
  1. Aktivitas Pengendalian – Transaksi Pembelian
Mempertimbangkan hal-hal yang berlaku untuk mengevaluasi pengendalian dalam transaksi pembelian.
  1. Aktivitas Pengendalian – Transaksi Pengeluaran Kas
Mempertimbangkan hal-hal yang berlaku untuk mengevaluasi pengeodalian dalam transaksi pengeluaran kas.

Pengujian Substantif
Dalam pengujian substantif hal-hal yang perlu dilakukan antara lain :
  1. Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien
  2. Melaksanakan prosedur awal atas saldo utang usaha dan catatan yang akan diuji  lebih lanjut
  3. Melaksanakan prosedur analitis
  4. Menelusuri sampel catatan transaksi utang usaha kedokumentasi pendukungnya
  5. Melaksanakan pengujian pisah batas pembelian
  6. Melaksanakan pengujian pisah batas pengeluaran kas
  7. Melaksanakan pencarian kewajiban yang belum tercatat
  8. Mengkonfirmasi utang usaha
  9. Merekonsiliasi utang yang belum dikonfirmasi dengan laporan bulanan yang diterima klien dari pemasok
  10. Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar