Bab
8, Materialitas dan Melaksanakan Prosedur Analitis
§ MATERIALITAS
Auditor mempertimbangkan
materialitas dalam (1) merencanakan audit dan (2) mengevaluasi apakah laporan
keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Konsep
Materialitas
Auditor untuk mempertimbangkan baik
(1) situasi yang berkenaan dengan entitas dan (2) informasi yang dibutuhkan
oleh mereka yang akan bergantung pada laporan keuangan yang diaudit.
Pertimbangan
Pendahuluan mengenai Materialitas
Materialitas perencanaan mungkin
berbeda ari tingkat materialitas yang digunakan pada penyelesaian audit dalam
mengevaluasi temuan audit karena (1) situasi yang ada di sekitarnya mungkin
akan berubah dan (2) informasi tambahan mengenai klien akan diperoleh selama
pelaksanaan audit. Tingkat materialitas yang digunakan dalam mengevaluasi
temuan audit mungkin akan lebih tinggi daripada materialitas perencanaan.
Auditor harus menilai materialitas pada dua tingkat berikut yaitu:
Ø Materialitas
pada tingkat laporan keuangan, adalah salah saji agregat minimum dalam suatu
laporan keuangan yang cukup penting untuk mencegah laporan disajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk tujuan perencanaan,
auditor harus menggunakan tingkat agregat terkecil dari salah saji yang
dipertimbangkan sebagai material untuk setiap laporan keuangan.
- Pedoman
kuantitatif : pada saat ini standar akuntansi Maupin standar auditing berisi
pedoman resmi mengenai pengukuran kuantitatif dari materialitas
- Pertimbangan
kualitatif : berhubungan dengan penyebab salah saji yang secara kuantitatif
tidak material mungkin secara kualitatif akan material
Ø Materialitas
pada tingkat saldo akun, adalah salah saji minimum yang dapat muncul dalam
suatu saldo akun hingga dianggap mengandung salah saji material.
Mengalokasikan
materialitas laporan keuangan pada akun-akun
Pengalokasian ini dapat dilakukan
baik pada akun-akun neraca maupun akun-akun laporan laba rugi. Dalam membuat
alokasi, auditor harus mempertimbangkan (1) kemungkinan salah saji dalam akun,
dan (2) biaya yang mungkin untuk menguji akun. Sebenarnya auditor mengijinkan
proporsi yang lebih besar dari total salah saji yang diijinkan untuk tetap ada
dalam akun-akun dimana biaya untuk mendeteksi salah saji tersebut adalah paling
mahal.
§ MELAKSANAKAN
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur tersebut berkisar dari
perbandingan sederhana hinngga penggunaan matematika kompleks dan model
statistic yang melibatkan banyak hubungan dan elemen data. Prosedur analitis
digunakan dalam audit untuk tujuan berikut :
1. Dalam tahap perencanaan audit,
untuk membantu auditor dalam merencanakan sifat, waktu dan luasnya prosedur
audit lainnya
2.
Dalam
tahap pengujian, sebagai pengujian substantive untuk memperoleh bukti mengenai
asersi tertentu yang berhubungan dengan saldo akun atau transaksi
3.
Pada
penyelesaian audit, dalam melakukan review
akhir terhadap kelayakan keseluruhan laporan keuangan yang diaudit.
Prosedur analitis dapat membantu
auditor dalam perencanaan dengan (1) meningkatkan pemahaman auditor tentang
bisnis klien, dan (2) mengidentifikasi hubungan yang tidak biasa serta
fluktuasi yang tidak diharapkan dalam data yang mungkin mengindikasikan bidang
yang memiliki risiko salah saji paling besar.
Ø Mengidentifikasi
penghitungan dan perbandingan yang akan dilakukan. Jenis penghitungan dan
perbandingan yang digunakan secara umum termasuk hal-hal berikut :
-
Perbandingan
data absolute
-
Laporan
keuangan ukuran umum
-
Analisis
rasio
-
Analisis
tren
-
Hubungan
informasi keuangan dengan informasi nonkeuangan yang relevan
Ø Mengembangkan
ekspektasi. Dasar
pemikiran ini digunakan dalam mengembangkan ekspektasi dari berbagai sumber.
Sumber-sumber ini termasuk data historis dan data internal yang berorientasi
pada masa mendatang (klien0 dan data eksternal (industry).
-
Informasi
keuangan klien untuk periode masa lalu yang dapat dibandingkan
-
Hasil
diantisipasi berdasarkan anggaran formal dan peramalan
-
Hubungan
antara elemen-elemen informasi keuangan dalam suatu period
-
Data
industry
Ø Melaksanakan
penghitungan/perbandingan. Langkah
ini termasuk mengakumulasi data yang akan digunakan dalam menghitung jumlah
absolute dan persentase perbedaan antara jumlah saat ini dan tahun lalu,
menghitung data ukuran umum serta data rasio, dan lain sebagainya.
Ø Menganalisis
data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan. Bagian penting dari analisis
tersebut adalah mengidentifikasi fluktuasi dalam data yang tidak diharapkan
atau tidak adanya fluktuasi yang diharapkan yang dapat memberikan pertanda
aanya peningkatan risiko salah saji. Kebanyakan perusahaan tetap menggunakan
peraturan sederhana seperti menyelidiki perbedaan yang melebihi dari (1) suatu
jumlah dolar yang ditentukan, (2) persentase perbedaan, (3) kombinasi dari
keduanya. Pada akhirnya proses untuk menentukan kapan suatu perbedaan adalah
signifikan melibatkan pertimbangan dan konsep materialitas.
Ø Menyelidiki
perbedaan signifikan yang tidak diharapkan. Hal ini biasnaya melibatkan pertimbangan ulang
metode-metode dan factor-faktor yang digunakan dalam mengembangkan ekspektasi
dan mengajukan pertanyaan kepada manajemen.
Ø Menentukan
dampak atas perencanaan audit. Dalam
kasus ini, auditor biasanya akan merencanakan untuk melaksanakan pengujian yang
lebih mendetil terhadap akun-akun tersebut. Dengan mengarahkan perhatian
auditor terhadap bidang-bidang yang memiliki risiko lebih tinggi, prosedur
analitis dapat memberikan kontribusi bagi pelaksanaan audit yang lebih efektif
dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar