Mengenai Saya

Foto saya
Yogyakarta, D.I. Yogyakarta, Indonesia

Sabtu, 06 Oktober 2012

Audit. Materialitas dan Melaksanakan Prosedur Analitis


Bab 8, Materialitas dan Melaksanakan Prosedur Analitis

§  MATERIALITAS
Auditor mempertimbangkan materialitas dalam (1) merencanakan audit dan (2) mengevaluasi apakah laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Konsep Materialitas
Auditor untuk mempertimbangkan baik (1) situasi yang berkenaan dengan entitas dan (2) informasi yang dibutuhkan oleh mereka yang akan bergantung pada laporan keuangan yang diaudit.

Pertimbangan Pendahuluan mengenai Materialitas
Materialitas perencanaan mungkin berbeda ari tingkat materialitas yang digunakan pada penyelesaian audit dalam mengevaluasi temuan audit karena (1) situasi yang ada di sekitarnya mungkin akan berubah dan (2) informasi tambahan mengenai klien akan diperoleh selama pelaksanaan audit. Tingkat materialitas yang digunakan dalam mengevaluasi temuan audit mungkin akan lebih tinggi daripada materialitas perencanaan. Auditor harus menilai materialitas pada dua tingkat berikut yaitu:

Ø Materialitas pada tingkat laporan keuangan, adalah salah saji agregat minimum dalam suatu laporan keuangan yang cukup penting untuk mencegah laporan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk tujuan perencanaan, auditor harus menggunakan tingkat agregat terkecil dari salah saji yang dipertimbangkan sebagai material untuk setiap laporan keuangan.
-  Pedoman kuantitatif : pada saat ini standar akuntansi Maupin standar auditing berisi pedoman resmi mengenai pengukuran kuantitatif dari materialitas
-  Pertimbangan kualitatif : berhubungan dengan penyebab salah saji yang secara kuantitatif tidak material mungkin secara kualitatif akan material
Ø Materialitas pada tingkat saldo akun, adalah salah saji minimum yang dapat muncul dalam suatu saldo akun hingga dianggap mengandung salah saji material.

Mengalokasikan materialitas laporan keuangan pada akun-akun
Pengalokasian ini dapat dilakukan baik pada akun-akun neraca maupun akun-akun laporan laba rugi. Dalam membuat alokasi, auditor harus mempertimbangkan (1) kemungkinan salah saji dalam akun, dan (2) biaya yang mungkin untuk menguji akun. Sebenarnya auditor mengijinkan proporsi yang lebih besar dari total salah saji yang diijinkan untuk tetap ada dalam akun-akun dimana biaya untuk mendeteksi salah saji tersebut adalah paling mahal.

 
§  MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS
Prosedur tersebut berkisar dari perbandingan sederhana hinngga penggunaan matematika kompleks dan model statistic yang melibatkan banyak hubungan dan elemen data. Prosedur analitis digunakan dalam audit untuk tujuan berikut :
1.    Dalam tahap perencanaan audit, untuk membantu auditor dalam merencanakan sifat, waktu dan luasnya prosedur audit lainnya
2.    Dalam tahap pengujian, sebagai pengujian substantive untuk memperoleh bukti mengenai asersi tertentu yang berhubungan dengan saldo akun atau transaksi
3.    Pada penyelesaian audit, dalam melakukan review akhir terhadap kelayakan keseluruhan laporan keuangan yang diaudit.

Prosedur analitis dapat membantu auditor dalam perencanaan dengan (1) meningkatkan pemahaman auditor tentang bisnis klien, dan (2) mengidentifikasi hubungan yang tidak biasa serta fluktuasi yang tidak diharapkan dalam data yang mungkin mengindikasikan bidang yang memiliki risiko salah saji paling besar.

Ø Mengidentifikasi penghitungan dan perbandingan yang akan dilakukan. Jenis penghitungan dan perbandingan yang digunakan secara umum termasuk hal-hal berikut :
-   Perbandingan data absolute
-   Laporan keuangan ukuran umum
-   Analisis rasio
-   Analisis tren
-   Hubungan informasi keuangan dengan informasi nonkeuangan yang relevan

Ø Mengembangkan ekspektasi. Dasar pemikiran ini digunakan dalam mengembangkan ekspektasi dari berbagai sumber. Sumber-sumber ini termasuk data historis dan data internal yang berorientasi pada masa mendatang (klien0 dan data eksternal (industry).
-   Informasi keuangan klien untuk periode masa lalu yang dapat dibandingkan
-   Hasil diantisipasi berdasarkan anggaran formal dan peramalan
-   Hubungan antara elemen-elemen informasi keuangan dalam suatu period
-   Data industry

Ø Melaksanakan penghitungan/perbandingan. Langkah ini termasuk mengakumulasi data yang akan digunakan dalam menghitung jumlah absolute dan persentase perbedaan antara jumlah saat ini dan tahun lalu, menghitung data ukuran umum serta data rasio, dan lain sebagainya.

Ø Menganalisis data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan. Bagian penting dari analisis tersebut adalah mengidentifikasi fluktuasi dalam data yang tidak diharapkan atau tidak adanya fluktuasi yang diharapkan yang dapat memberikan pertanda aanya peningkatan risiko salah saji. Kebanyakan perusahaan tetap menggunakan peraturan sederhana seperti menyelidiki perbedaan yang melebihi dari (1) suatu jumlah dolar yang ditentukan, (2) persentase perbedaan, (3) kombinasi dari keduanya. Pada akhirnya proses untuk menentukan kapan suatu perbedaan adalah signifikan melibatkan pertimbangan dan konsep materialitas.

Ø Menyelidiki perbedaan signifikan yang tidak diharapkan. Hal ini biasnaya melibatkan pertimbangan ulang metode-metode dan factor-faktor yang digunakan dalam mengembangkan ekspektasi dan mengajukan pertanyaan kepada manajemen.

Ø Menentukan dampak atas perencanaan audit. Dalam kasus ini, auditor biasanya akan merencanakan untuk melaksanakan pengujian yang lebih mendetil terhadap akun-akun tersebut. Dengan mengarahkan perhatian auditor terhadap bidang-bidang yang memiliki risiko lebih tinggi, prosedur analitis dapat memberikan kontribusi bagi pelaksanaan audit yang lebih efektif dan efisien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar