Bab
11. Menilai Risiko Pengendalian ; Uji Pengendalian
§ MENILAI RISIKO PENGENDALIAN
Merupakan suatu proses mengevaluasi
efektivitas pengendalian intern suatu entitas dalam mencegah atau mendeteksi
salah saji yang material dalam laporan keuangan.
Tujuan dari menilai risiko
pengendalian adalah untuk membantu auditor dalam membuat suatu pertimbangan
mengenai risiko salah saji yang material dalam asersi laporan keuangan. Risiko
pengendalian, seperti komponen lain dalam model risiko audit, dinilai dalam
asersi laporan keuangan individual. System akuntansi berfokus kepada pemrosesan
transaksi, dan banyak aktivitas pengendalian berhubungan dengan pemrosesan
suatu jenis transaksi tertentu.
Dalam membuat penilaian risiko
pengendalian untuk suatu asersi adalah penting bagi auditor untuk :
1. Mempertimbangkan
pengetahuan yang diperoleh dari prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman
mengenai apakah pengendalian yang berhubungan dengan asersi telah dirancang dan
diterapkan dalam operasi oleh manajemen entitas
2. Mengidentifikasikan
salah saji potensial yang dapat muncul dalam asersi entitas
3. Mengidentifikasikan
pengendalian yang diperlukan yang mungkin akan mencegah atau mendeteksi dan
memperbaiki salah saji
4. Melaksanakan
pengujian pengendalian terhadap pengendalian yang diperlukan untuk menentukan
efektivitas rancangan dan pengoperasian dari pengendalian tersebut
5. Mengevaluasi
bukti dan membuat penilaian
Mempertimbangkan
pengetahuan yang diperoleh dari prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman
Auditor mengidentifikasikan
pemahaman dalam bentuk kuisioner pengendalian intern yang telah dilengkapi,
bagan arus, dan atau memorandum naratif. Analisis mengenai pendokumentasian
merupakan titik awal untuk menilai risiko pengendalian. Untuk kebijakan an
prosedur yang relevan dengan asersi tertentu, auditor mempertimbangkan dengan
kehati-hatian suatu jawaban dalam komentar tertulis di dalam kuisioner dan
kekuatan serta kelemahan yang dicatat dalam bagan arus dan memorandum naratif.
Biasanya bukti tersebut tidak cukup untuk mengizinkan auditor menilai risiko
pengendalian pada tingkat yang rendah, tetapi mungkin untuk mendukung suatu
risiko pengendalian yang tinggi.
Mengidentifikasi
salah saji potensial
Auditor perlu memahami logika bahwa
system pendukung keputusan yang terkomputerisasi digunakan untuk mengevaluasi
pengendalian intern dan untuk menilai salah saji potensial yang dapat muncul
dalam asersi laporan keuangan tertentu. Salah saji potensial dapat
diidentifikasikan untuk asersi yang berhubungan dengan setiap kelas transaksi
utama dan untuk asersi yang berhubungan dengan setiap saldo akun yang
signifikan.
Mengidentifikasi
pengendalian yang diperlukan
Seorang auditor dapat
mengidentifikasi pengendalian yang diperlukan yang mungkin dapat mencegah atau
mendeteksi dan memperbaiki salah saji potensial tertentu dengan menggunakan
perangkat lunak computer yang memroses jawaban kuisioner pengendalian intern
atau dengan secara manual menggunakan daftar.
Menspesifikasikan pengendalian yang
diperlukan juga memerlukan pertimbangan mengenai situasi dan penilaian. Jika
volume transaksi pengeluaran kas kecil dan pendeteksian yang tepat waktu dari
salah saji tidak penting, maka rekonsiliasi bank harian secara independen dan
periodic mungkin sudah cukup untuk mengkompensasi kurangnya pengujian
independen harian.
Melaksanakan
pengujian pengendalian
Pengujian yang dideskripsikan
termasuk teknik audit dengan bantuan computer, bukti pendokumentasian inspeksi,
pertanyaan terhadap personel, dan mengamati personel klien dalam melaksanakan
pengendalian. Hasil dari setiap pengujian pengendalian seharusnya menyediakan
bukti mengenai efektivitas dari rancangan dan operasi dari pengendalian yang
diperlukan.
Mengevaluasi
bukti dan membuat penilaian
Menentukan tingkat risiko
pengendalian yang dinilai merupakan masalah pertimbangan professional. Dengan
memperhatikan sumber bukti, pengamatan pribadi auditor secara langsung terhadap
pemisahan tugas biasanya menyediakan lebih banyak keyakinan daripada membuat
pertanyaan mengenai individu. Auditor seharusnya mempertimbangkan bahwa
penerapan yang diamati dari suatu pengendalian mungkin tidak dilaksanakan
dengan cara yang sama ketika auditor tidak hadir. Pengevaluasian bukti
melibatkan baik pertimbangan kuantitatif maupun kualitatif.
§ MENILAI RISIKO PENGENDALIAN DALAM
SUATU LINGKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI
Strategi
untuk melaksanakan pengujian pengendalian
Tiga strategi yang berhubungan
dengan penilaian risiko pengendalian adalah :
1. Menilai
risiko pengendalian berdasarkan pengendalian pemakai
2. Merencanakan
suatu penilaian risiko pengendalian yang rendah berdasarkan pengendalian
aplikasi
3. Merencanakan
suatu penilaian risiko pengendalian yang tinggi berdasarkan pada pengendalian
umum dan tindak lanjut manual
·
Pengendalian
pemakai
Dalam banyak kasus, klien
mungkin merancang prosedur manual untuk menguji kelengkapan dan keakuratan dari
transaksi yang diproses oleh computer. Jika terdapat prosedur semacam itu, maka
auditor dapat menguji pengendalian pemakai yang berhubungan dengan suatu asersi
secara langsung, serupa dengan pengujian pengendalian dalam struktur manual.
Keunggulan dari strategi ini adalah tidak diperlukannya pengujian terhadap
komplektisitas program computer.
·
Pengendalian
Aplikasi
Dalam rangka
melaksanakan strategi ini auditor seharusnya :
- Menguji
pengendalian aplikasi computer
- Menguji
pengendalian umum computer
- Menguji
tindak lanjut manual untuk pengecualian yang dicatat oleh pengendalian aplikasi
Untuk meningkatkan
ketepatan waktu dari bukti, audit melaksanakan pengujian pengendalian berkaitan
dengan modifikasi dan penggunaan program tersebut untuk menguji apakah
pengendalian yang terprogram beroperasi secara konsisten selama periode audit.
·
Pengendalian
umum dan prosedur tindak lanjut
Internal
Control Audit Guide menyajikan suatu strategi audit yang
memungkinkan auditor untuk menyelesaikan tugas ini berdasarkan bukti mengenai
efektivitas pengendalian umum dan prosedur tindak lanjut manual.
Teknik
audit berbantuan computer
Meliputi penggunaan computer untuk
secara langsung menguji pengendalian aplikasi. Pengujian ini digunakan secara
ekstensif dalam menguji rutinitas validasi pemasukan dan pengendalian
pemrosesan terprogram. Auditor mungkin menemukan bahwa penggunaan computer
dalam pengujian pengendalian menguntungkan apabila :
1. Bagian
signifikan dari pengendalian intern terdapat dalam suatu program computer
2. Terdapat
batas yang signifikan dalam jejak audit yang dapat dilihat
3. Terdapat
volume catatan dalam jumlah besar untuk diuji
·
Simulasi
parallel
Dalam simulasi parallel
data perusahaan actual diproses ulang dengan menggunakan suatu program
perangkat lunak yang dikendalikan oleh auditor. Pendekatan ini memiliki
keuntungan sebagai berikut :
-
Karena digunakan data riil,maka auditor
dapat memeriksa transaksi dengan menulusurinya ke dokumen sumber dan
persetujuan
-
Ukuran sampel dapat dikembangkan dengan
biaya tambahan yang relative kecil
-
Auditor dapat secara independen
menjalankan pengujian
·
Data
pengujian
Dengan pendekatan ini
transaksi buatan disiapkan oleh auditor dan diproses menurut pengendalian auditor
dengan program computer klien. Metode ini memiliki beberapa kekurangan yaitu :
-
Program klien diuji hanya pada titik
waktu tertentu dan tidak sepanjang periode
-
Metode yang digunakan adalah suatu
pengujian dimana hanya pengendalian yang ada dan yang berfungsi yang diuji oleh
program
-
Tidak terdapat pemeriksaan dokumentasi
secara actual diproses oleh system
- Operator
computer mengetahui bahwa data pengujian sedang dijalankan, sehigga dapat
mengurangi validitas output
- Lingkup
pengujian terbatas pada imajinasi auditor dan pengetahuan tentang pengendalian
dalam aplikasi
· Fasilitas pengujian integrasi
Pendekatan
ini membutuhkan pembentukan suatu subsistem yang kecil dalam system teknologi
informasi regular. Data pengujian, yang diberi kode secara khusus untuk berhubungan
dengan file master buatan, diperkenalkan ke dalam system bersamaan dengan
transaksi actual. Metode ITF memiliki kelemahan yaitu, risiko potensial
terjadinya kekeliruan dalam data klien. Selain itu, modifikasi juga mungkin
diperlukan dalam program klien untuk mengakomodasi data buatan.
· Pemantauan yang berkelanjutan
terhadap system OLRT
Pendekatan
ini tidak digunakan secara luas oleh auditor karena kontaminasi terhadap file
data dan kesulitan dalam menyimpan data hipotesis. Modul audit ini menyediakan
suatu cara bagi auditor untuk memilih transaksi yang memiliki karakteristik
penting bagi auditor.
- Memberi
label pada transaksi. Meliputi penempatan suatu indicator atau label pada
transaksi tertentu. Adanya label ini mebuat transaksi dapat ditelusuri melalui
system ketika sedang diproses.
- Log
audit. Adalah suatu catatan mengenai aktivitas pemrosesan tertentu, digunakan
untuk mencatat kejadian yang memenuhi criteria yang ditentukan auditor ketika
mereka muncul pada titik tertentu dalam system.
Menilai
pengendalian teknologi informasi
Proses untuk
menilai risiko pengendalian adalah sama baik ketika klien menggunakan
pengendalian manual, pengendalian yang mengambil keuntungan teknologi informasi
atau keduanya. Penting untuk (1) mempertimbangkan pengetahuan yang diperoleh
dari prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman, (2) mengidentifikasikan salah
saji potensial yang muncul dalam asersi, (3) mengidentifikasi pengendalian yang
diperlukan untuk mencegah atau mendeteksi dan memperbaiki salah saji tersebut,
(4) melaksanakan pengujian pengendalian, (5) mengevaluasi bukti dan membuat
penilaian.
§
DAMPAK
DARI STRATEGI AUDIT PENDAHULUAN
Pendekatan
substantive utama
Pendekatan ini
tidak memerlukan perluasan prosedur sehingga komponen pengendalian intern
aktivitas pengendalian. Tingkat pemahaman dan pendokumentasian dari keempat
komponen lain dari pengendalian intern mungkin juga lebih sempit. Asumsi adanya
salah satu dari hal-hal :
- Tidak
terdapat pengendalian intern signifikan yang berkaitan dengan asersi
- Setiap
pengendalian intern yang relevan mungkin tidak efektif
- Tidak
efisien untuk memperoleh bukti guna mengevaluasi efektivitas pengendalian
intern yang relevan
Jika
diperoleh bukti terbatas mengenai efektivitas dari rancangan dan pengoperasian
pengendalian intern untuk suatu asersi, auditor dapat membuat penilaian awal
dari risiko pengendalian sedikit dibawah tingkat maksimum. Agar efisien dalam
hal biaya, kombinasi biaya dalam melaksanakan (1) pengujian pengendalian
tambahan, dan (2) pengujian substantive yang diperlukan dengan asumsi adanya
risiko pengendalian yang lebih rendah dari biaya pelaksanaan tingkat pengujian
substantive yang lebih tinggi, yang diperlukan oleh pendekatan substantive
utama.
Tingkat risiko pengendalian yang
dinilai lebih rendah
Berdasarkan
bukti dari prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman, auditor mungkin menemukan
bahwa berlawanan dengan ekspektasi, satu atau lebih dari ketiga kondisi yang
disebutkan dalam bagian sebelumnya bersinggungan.
Jika
auditor tetap melaksanakan pendekatan tingkat risiko pengendalian yang dinilai
lebih rendah, auditor akan merencanakan dan melaksanakan pengujian tambahan
yang diperlukan untuk memperoleh bukti yang diperlukan guna mendukung penilaian
tingkat risiko pengendalian yang direncanakan pada tingkat sedang atau rendah.
Penilaian
akhir dan dasar penilaian tersebut kemudian didokumentasikan ke dalam kertas
kerja. Jika bukti pengendalian mengarah pada penilaian tingkat risiko
pengendalian actual pada tingkat sedang, maka revisi dari pengujian substantive
untuk mendukung sautu tingkat risiko pendeteksian yang lebih rendah akan
sesuai.
§ MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN
Tujuan
meliai risiko pengendalian adalah membantu auditor dalam membuat pertimbangan
mengenai risiko salah saji material dalam asersi laporan keuangan. Pengujian
untuk memperoleh bukti semacam ini normalnya meliputi :
- Pertanyaan
terhadap personel entitas yang sesuai
- Pemeriksaan
dokumen, laporan, atau arsip elektronik, yang menunjukkan pelaksanaan
pengendalian
- Pengamatan
atas penerapan pengendalian
- Pelaksanaan
ulang dari penerapan pengendalian oleh auditor
Jiak
auditor menilai risiko pengendalian pada tingkat dibawah maksimum, maka ia
perlu melaksanakan pengujian pengendalian untuk memperoleh bukti yang cukup
untuk mendukung penilaian tersebut.
· Jenis bukti.
Meliputi pertanyaan, pemeriksaan dokumen atau laporan, pengamatan, peaksanaan
ulang dari pengendalian, atau teknik audit berbantuan computer.
· Sumber bukti.
Berhubungan dengan bagaimana auditor memperoleh bukti, auditor perlu
mempertimbangkan bahwa penerapan suatu pengendalian yang diamati mungkin tidak
dilaksanakan dengan cara yang sama ketika auditor tidak hadir
· Ketepatan waktu bukti.
Berhubungan dengan kapan bukti diperoleh dan bagian dari periode audit dimana
bukti diterapkan.
· Keberadaan bukti lain.
Hanya dengan mengajukan pertanyaan biasanya auditor tidak akan menghasilkan
bukti yang cukup untuk mendukung suatu kesimpulan mengenai pengoperasian yang
efektif dari pengendalian intern. Alternative lain mungkin mengamati bahwa
seorang programmer tidak memiliki akses untuk mengoperasikan computer.
§ PERTIMBANGAN TAMBAHAN
Menilai risiko pengendalian untuk
asersi saldo akun yang dipengaruhi oleh suatu kelas transaksi tunggal
Proses
menilai risiko pengendalian untuk asersi saldo akun langsung ditujukan kepada
akun-akun yang dipengaruhi oleh suatu kelas transaksi tunggal. Hal ini
merupakan kasus dalam kebanyakan akun laporan laba rugi
Menilai risiko pengendalian untuk
asersi saldo akun yang dipengaruhi oleh suatu kelas transaksi ganda
Penilaian
risiko pengendalian untuk asersi keberadaan atau keterjadian dan asersi
kelengkapan untuk suatu kelas transaksi yang menurunkan saldo akun berhubungan
dengan asersi berlawanan yang dipengaruhi.
Mengkombinasikan penilaikan risiko
pengendalian yang berbeda
Apabila
penilaian risiko pengendalian untuk asersi kelas transaksi yang relevan
berbeda, auditor dapat menimbang signifikansi dari setiap penilaian guna
mencapai suatu penilaian kombinasi. Kemungkinan lain, beberapa kantor akuntan
public memilih untuk menggunakan penilaian relevan yang paling konservatif.
Mendokumentasikan penilaian tingkat
risiko pengendalian
Kertas
kerja auditor seharusnya memasukkan pendokumentasian penilaian risiko
pengendalian. Persyaratan tersebut adalah :
- Risiko
pengendalian dinilai pada tingkat maksimum
- Risiko
pengendalian dinilai pada tingkat di bawah maksimum
Mengkomunikasikan masalah
pengendalian intern
Auditor
diminta untuk mengidentifikasikan dan melapor pada komite audit dengan otoritas
dan tanggung jawab yang sama, kondisi tertentu yang berhubungan dengan
pengendalian intern suatu entitas yang diamati selama audit laporan keuangan.
Auditor
akan secara normal mengevaluasi apakah klien memiliki pengendalian yang cukup
untuk mengatasi masalah yang diciptakan oleh risiko usaha suatu entitas.
Pengendalian intern klien seharusnya menyediakan keyakinan yang memadai bahwa
salah saji dapat dicegah, dideteksi, dan diperbaiki pada waktu yang tepat.
Wah kalau diliat dari artikelnya, anak kedokteran y mbak hehehe :)
BalasHapussalam bloggerindonesia :)