Mengenai Saya

Foto saya
Yogyakarta, D.I. Yogyakarta, Indonesia

Senin, 15 Oktober 2012

AIS (Accounting Information System)

Internal Control

Terminologi penting:
      threat (ancaman) adalah berbagai potensi kejadian yang tidak diinginkan yang dapat mencederai SIA atau organisasi. 
      exposure atau impact (akibat) dari ancaman adalah potensi rugi dalam rupiah yang akan terjadi jika ancaman tersebut menjadi nyata. 
      likelihood adalah probabilitas bahwa ancaman tersebut akan terjadi.

Pengamanan dan Pengendalian adalah Penting
      langkah-langkah positif untuk memiliki sistem pengendalian yang lebih baik, dengan cara:
1.        Menugaskan karyawan khusus untuk menangani tugas-tugas pengendalian dan pengamanan. 
2.        Mendidik para karyawan tentang pengendalian 
3.        Menetapkan dan memaksakan kebijakan formal pengamanan informasi. 
Pencapaian risiko dan pengamanan terhadap sumberdaya informasi sebuah organisasi harus menjadi sebuah top management priority

SIA berbasis komputer memerlukan prosedur dan kebijakan pengendalian intern yang berbeda, karena:
        Pemrosesan komputer bisa mengurangi kesalahan klerikal
        Pemisahan tugas harus dicapai secara berbeda
        Komputer memberikan peluang untuk perbaikan pengendalian intern.
 
         Di lingkungan bisnis yang dinamis saat ini, perusahaan harus bereaksi secara cepat: 
        Mengangkat karyawan yang kreatif dan inovatif.
        Memberikan power dan fleksibilitas kepada karyawan mengimplementasikan perbaikan proses.

         Internal control adalah proses yang diimplementasikan oleh dewan direktur, manajemen, dan jajarannya untuk memberikan jaminan yang cukup bahwa tujuan pengendalian berikut ini tercapai:  
-       Aset (termasuk data) dijaga/dilindungi.
-       Catatan dipelihara secara rinci untuk secara akurat dan adil merefleksikan aset perusahaan.  
-       Informasi yang akurat dan reliable dihasilkan.  
-       Ada jaminan reasonable yang layak bahwa laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK.    
-       Efisiensi operasi didukung dan diperbaiki

Keterbatasan Internal control system
      SPI rentan terhadap error dan poor decisions.
      SPI dapat diselewengkan oleh manajemen atau oleh kolusi dua atau lebih karyawan.
      Tujuan SPI kadang-kadang bertentangan satu sama lain.

         Pengendalian intern melaksanakan 3 fungsi penting sebagai berikut:
        Pengendalian preventif
        Pengendalian detektif
        Pengendalian korektif

         Internal control sering diklasifikasikan sebagai:
        Pengendalian umum (general control)
        Pengendalian aplikasi (application control)

         Maksud dari SOX adalah untuk:
        Mencegah kecurangan laporan keuangan
        Melindungi para investor
        Memperkuat pengendalian intern dalam perusahaan public

         Aspek penting dari SOX mencakup:
        Terbentuknya Badan Pengawan Akuntansi Perusahaan Publik – untuk mengawasi profesi auditing.
        Aturan-aturan baru bagi para auditor,komite audit,manajemen,pengendalian intern.
         Setelah meloloskan SOX, SEC juga mewajibkan bahwa:
        Manajemen harus mendasarkan evaluasinya pada sebuah rerangka pengendalian yang  recognized, disusun dengan menggunakan sebuah due-process procedure yang membolehkan komentar publik.
        Laporan harus berisi sebuah statement yang mengidentifikasi rerangka yang digunakan.
        Manajemen harus mengungkapkan kelemahan-kelemahan pengendalian intern.  

FRAMEWORK PENGENDALIAN
        Framework COBIT  (Control Objectives for Information and Related Technology)
        Dikembangkan oleh the Information Systems Audit and Control Foundation (ISACF).

COBIT membolehkan:
        Manajemen untuk mem-benchmark praktik pengendalian dan pengamanan untuk lingkungan TI. 
        Pengguna jasa TI dijamin bahwa ada sistem pengendalian dan pengamanan yang memadai. 
        Auditor harus  menunjukkan opini dan sarannya terhadap pengendalian intern dilingkungan TI.

Framework ini menguraikan isu pengendalian dari 3 sudut pandang:
        Business objectives
        IT resources
        IT processes

         The Committee of Sponsoring Organizations (COSO) adalah organisasi swasta yang terdiri dari:
         The American Accounting Association
         The AICPA
         The Institute of Internal Auditors
         The Institute of Management Accountants
         The Financial Executives Institute

Pada tahun 1992, COSO mengeluarkan Internal Control Integrated Framework:
         Mendefinisikan pengendalian intern.
         Menyediakan pedoman untuk mengevaluasi dan menyempurnakan SPI.
         Diterima secara luas sebagai authority on internal controls.
         Diintegrasikan ke dalam berbagai kebijakan, aturan, dan regulasi yang digunakan untuk mengendalikan aktivitas bisnis. 

Model pengendalian intern COSO memiliki 5 komponen:
-       Control environment
-       Control activities
-       Risk assessment
-       Information and communication
-       Monitoring

Enterprise Risk Manage Integrated Framework (ERM)
        Merupakan sebuah dokumen untuk meningkatkan tata kelola korporat. 
        Memperluas elemen-elemen pada framework sebelumnya.
        Memberikan fokus lebih luas pada subyek manajemen risiko perusahaan.

LINGKUNGAN INTERNAL
         Lingkungan internal terdiri dari:
        Filosofi, gaya operasi, dan sensitifitas risiko manajemen 
        Board of directors
        Komitmen terhadap integritas, nilai etika, dan kompetensi 
        Struktur organisasi
        Metoda penetapan wewenang dan tanggung jawab 
        Standar SDM
        Pengaruh eksternal

OBJECTIVE SETTING
         Manajemen puncak, harus mengartikulasi visi dan misi  
         Menggunakan mission statement sebagai dasar untuk menetapkan tujuan perusahaan.
         Tujuan perusahaan : Harus mudah dipahami dan diukur,diprioritaskan,dihubungkan dengan sensifitas risiko

EVENT IDENTIFICATION
         Manajemen harus melakukan yang terbaik untuk mengantisipasi seluruh kemungkinan event - positif atau negatif – yang mungkin mempengaruhi perusahaan: 
         COSO mengidentifikasi banyak faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi event dan kemampuan untuk mencapai tujuan.  
        Faktor eksternal:
         Faktor ekonomi
         Lingkungan alam
         Faktor-faktor politik
         Faktor-faktor sosial
         Faktor-faktor teknologi
        Faktor-faktor Internal:
         Infrastruktur
         Personel
         Proses
         Teknologi

RISK ASSESSMENT AND RISK RESPONSE
         Perusahaan harus:
        Menilai inherent risk
        Mengembangkan sebuah respon
        Menilai  residual risk
         Model ERM menunjukkan 4 cara untuk merespon risiko:
        Menguranginya
        Menerimanya
        Membaginya
        Menghindarinya        
         Peran akuntan: Membantu manajemen merancang pengendalian yang efektif untuk mengurangi   inherent risk

CONTROL ACTIVITIES
         Tanggung jawab untuk mengembangkan sistem tersebut ada di tangan manajemen
Konsekuensinya, analis sistem, perancang, dan pengguna harus terlibat dalam sistem pengendalian berbasis komputer yang memadai.
         Manajemen harus juga menetapkan berbagai prosedur untuk menjamin kepatuhan dan penerapannya
         Jenis-jenis prosedur pengendalian:
        Otorisasi transaksi dan aktivitas yang tepat. 
        Pemisahan tugas
        Pengendalian pengembangan sistem dan perolehan sistem. 
        Penjagaan aktiva, catatan (record), dan data. 
        Pengecekan independen terhadap kinerja
         Otoritas dan tanggung jawab harus dipisahkan secara jelas diantara fungsi seperti:
        Administrasi sistem
        Manajemen jejaring
        Manajemen keamanan
        Pengawas data
         Berikut ini prinsip dasar pengendalian yang harus diterapkan pada pengembangan sistem :
        Strategic master plan
        Project controls
        Data processing schedule
        Steering committee
        System performance measurements
        Post-implementation review

INFORMATION AND COMMUNICATION
         5 tujuan SIA:
        Mengidentifikasi dan mencatat seluruh transaksi yang sah.
        Menggolongkan transaksi secara tepat.
        Mencatat transaksi pada nilai moneter yang tepat.
        Mencatat transaksi pada periode akuntansi yang tepat.
Menyajikan transaksi dan informasi terkait lainnya secara tepat dalam laporan keuangan.

MONITORING
         Metoda kunci untuk monitoring kinerja mencakup:
        Melaksanakan evaluasi ERM
        Memonitor aktivitas sistem
        Meng-install software pendeteksi kecurangan

         Internal auditing mencakup:
        Reviu daya andal dan integritas informasi operasi dan keuangan.
        Penilaian efektivitas pengendalian intern.
        Mengevaluasi efisiensi dan efektivitas manajemen.

         Internal audit dapat mendeteksi:
        Excess overtime
        Under-used assets
        Obsolete inventory
        Production bottlenecks

         SOX menghendaki agar perusahaan menetapkan mekanisme bagi karyawan untuk anonymously melaporkan penyimpangan seperti kecurangan.

       Outsourcing tersedia melalui pihak ketiga dan menawarkan beberapa manfaat, antara lain:
      Peningkatan keyakinan sebagian karyawan bahwa laporannya benar-benar anonim.
      Karyawan dapat beritahu hasil laporannya.
      Berbiaya rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar